Penting untuk diingatkan bahwa sedekah bukanlah jaminan mutlak untuk menghindari kematian yang buruk, kerana itu adalah ketentuan Allah SWT. Namun, memberikan sedekah dan menjalani hidup sesuai dengan ajaran Islam adalah cara untuk mendekati perlindungan dari kematian yang buruk.
Sedekah subuh adalah kegiatan berbagi, mengeluarkan harta untuk kebaikan bagi mereka yang membutuhkan, dan mengeluarkan harta di jalan Allah yang waktunya dilakukan setelah melaksanakan salat subuh sebelum matahari terbit. Hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah-ra berbunyi, "Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu bahwa Nabi Salallahualaihiwasallam bersabda, 'Tidak ada suatu hari pun ketika seorang hamba melewati paginya kecuali akan turun (datang) dua malaikat kepadanya lalu salah satunya berkata, 'Ya Allah berikanlah pengganti bagi siapa yang menafkahkan hartanya.
هَذِهِ فَرِيضَةُ الصَّدَقَةِ الَّتِي فَرَضَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى المُسْلِمِينَ
Setelah Anda melisankan niat sedekah subuh di atas, selanjutnya Anda perlu mengetahui beberapa jenis amalan sedekah subuh. Nah, di bawah ini kami berikan ulasannya, Anda bisa memilih dan menyesuaikan jenis amalan yang cocok untuk Anda. Yuk, disimak!
Kedelapan : Bahwa seorang hamba baru bisa sampai pada hakikat kebajikan sejati melalui amalan sedekah, sebagainya dalam firman-Nya Ta’ala
Tetapi dia tiada menempuh jalan yang mendaki lagi sukar. Tahukah kamu apakah jalan yang mendaki lagi sukar itu? (yaitu) melepaskan budak dari perbudakan, atau memberi makan pada hari kelaparan
Orang yang sedekah Subuh, pasti ia bangun pagi. Umumnya bangun sebelum fajar. Ketika seseorang bangun sebelum fajar, apalagi didahului dengan sholat tahajud, lalu berpagi hari dalam ketaatan termasuk bersedekah, ia mendapatkan doa dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
“Nawaitu taqorruban ilallahi ta’ala wattiqoaa ghadlabir rabbi jalla jalaluhu wattiqoa nari jahannama wattarakhkhuma ‘ala ikhwani wa silatur rahimi wa mu’awanah adh dhu’afa wa mutaba’atan nabiyyi shallallahu ‘alaihi wa sallam wa idkholus sururi ‘al ikhwani wa daf’il bala ‘anhu wa ‘an sairil muslimin wal anfaqu mimma razaqohullahu wa quran nafsi wasy syaithan.
Dalam pengertian umum, sedekah bisa berupa harta bisa pula berupa non harta. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
Ibn Hajar al-‘Asqalani dalam mensyarahkan hadith ini menyebut: "Berkat pada sahur terhasil daripada sudut yang pelbagai, iaitu mengikut sunnah, serta berlawanan dengan ahli kitab, dan ianya menguatkan tenaga untuk melakukan ibadah puasa, serta menambahkan semangat untuk berpuasa, menahan daripada perbuatan yang tidak sedekah subuh itu seperti apa baik disebabkan oleh lapar, penyebab memberi sedekah kepada yang meminta, dan sebab kepada berzikir dan berdoa, waktu mustajab untuk berdoa, dan waktu niat untuk berpuasa bagi yang lupa berniat sebelum tidur
Biasalah manusia, ada hari ingat dan ada hari terlupa untuk bersedekah. Dan tanpa sengaja berlalulah satu hari tanpa bersedekah. Sebelum ni kalau nampak orang memerlukan baru hulur duit, kalau nampak ada tabung kemanusiaan atau tabung surau di pasaraya atau kedai makan baru lah kita bersedekah. Tak pun tungu hari Jumaat je masukkan sedekah dalam tabung masjid.
Kesembilan : Bahwa seorang yang bersedekah di doakan oleh seorang malaikat di setiap harinya, berbeda terbalik dengan orang yang menahan hartanya. Mengenai hal tersebut Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
وَأَنْفِقُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ ۛ وَأَحْسِنُوا ۛ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
“Bandingan (derma) orang yang membelanjakan hartanya pada jalan Allah, ialah sama seperti sebiji benih yang tumbuh menerbitkan tujuh tangkai; tiap-tiap tangkai itu pula mengandungi seratus biji.